RT.4 - Setiap kali detik terlewatkan, akhir
kian mendekat.
Sebelum masa itu tiba, kepada
teman-temanku semua, ingin aku katakan dengan jujur dan jelas tentang sepenggal
perjalananku.
Telah kujalani hidupku dengan penuh dan
sadar.
Setiap jalan yang harus kulewati, satu
per satu aku selesaikan.
Ada jalan kecil, jalan besar, banyak
rintangan, maupun jalan mulus.
Semua kutempuh dengan caraku.
Pernah ada sebersit penyesalan, tetapi
secara keseluruhan, aku kira terlalu sedikit dan tak perlu kusebutkan.
Kuyakinkan diriku bahwa aku telah
melakukan apa yang aku harus lakukan. Dan, semua selesai tanpa kecuali.
Aku berusaha selalu ada rencana dalam setiap peta jalan. Walaupun dengan penuh kehati-hatian, namun tak kupungkiri, tak jarang menyimpang dari rencana semula. Namun perlu teman-teman ketahui, dari semua itu, aku selesaikan dengan caraku.
Aku berusaha selalu ada rencana dalam setiap peta jalan. Walaupun dengan penuh kehati-hatian, namun tak kupungkiri, tak jarang menyimpang dari rencana semula. Namun perlu teman-teman ketahui, dari semua itu, aku selesaikan dengan caraku.
Teman-teman pasti pernah menyaksikan,
Ada kalanya aku mengunyah lebih dari
apa yang aku dapat telan.
Kadang ada keraguan dan aku muntah karenanya.
Kadang ada keraguan dan aku muntah karenanya.
Dan kini, harus aku hadapi semua itu
dengan kebanggaan sejadi-jadinya. Inilah
jalanku yang kutempuh dengan caraku.
Sering aku merasa dicintai, menyayangi,
tertawa, dan menangis.
Pernah aku lelah, merasa kalah, tak berdaya.
Pernah aku lelah, merasa kalah, tak berdaya.
Bila kutengok kembali, terasa ada yang
lucu tersungging di sudut bibirku.
Teman-teman, hingga kini, aku pun punya
ketakutan.
Bila akhir telah tiba, aku tidak ingin
malu menutup jalanku.
Kuhibur diriku, semoga perjalanan yang
aku torehkan memanglah tidak sia-sia dan
memalukan leluhurku.
Bukankah manusia lahir sndiri-sendiri dan kelak harus berakhir sendiri-sendiri? Aku ingin menghadapinya dengan penuh keberanian dan bertanggung-jawab. Kalau bukan manusia itu sendiri, melapangkan jalan kehendak Ilahi, siapa pula yang akan mewujudnyatakan di dunia ini?
Berani menyatakan benar sebagai benar,
salah sebagai salah.
Dan inilah kupersembahkan jalan hidupku
yang terpampang dihadapan kawan-kawan semua. Jalanku yang kutempuh dengan
caraku.
BILA DINYANYIKAN:
MY WAY
And now the end is near
And so I face the final curtain
My friend I'll say it clear
I'll state my case of which I'm certain
I've lived a life that's full
I traveled each and every highway
And more, much more than this
I did it my way
Regrets I've had a few
But then again too few to mention
I did what I had to do
And saw it through without exemption
I planned each charted course
Each careful step along the byway
And more, much more than this
I did it my way
Yes there were times I'm sure you knew
When I bit off more than I could chew
But through it all when there was doubt
I ate it up and spit it out, I faced it all
And I stood tall and did it my way
I've loved, I've laughed and cried
I've had my fill, my share of losing
And now as tears subside
I find it all so amusing
To think I did all that
And may I say not in a shy way
Oh no, oh no, not me
I did it my way
For what is a man what has he got
If not himself then he has not
To say the things he truly feels
And not the words of one who kneels
The record shows I took the blows
And did it my way
Yes it was my way
Ditulis Oleh :
Taat Ujianto , RT 04
0 komentar:
Posting Komentar
Demi menjaga persatuan dan kesatuan , dilarang memberikan komentar yang mengandung unsur sara, pornografi dan hal-hal lain yang bisa menyebabkan permusuhan. Jika ada yang melanggar maka komentarnya akan dihapus oleh admin. Terima kasih.