![]() |
Bp. Taat Ujianto ( Cara bakar sampah yang benar ) |
Lagi-lagi, ini soal sampah. Ada tetangga yang nyletuk, "Siaga satu, oeey… Sampah menumpuk." Aku bilang, "Yoi, brur… ayo kita lomba bakar sampah deh….!!" Maka, minggu kemarin, tanggal 31 Januari 2016, ada "lomba" bakar sampah. Ada beberapa yang ikut menjadi peserta. Semua tidak dapat hadiah, karena tidak ada yang menilai dan tidak ada yang memberi hadiah. Panitianya juga tidak ada. Tapi, katanya sih, semua menang dan berhak mendapat hadiah. Aku pun jadi bingung, mau minta hadiah sama siapa?
Kata Pak Dhe Martono, aku diminta mencermati trik-trik membakar sampah yang baik dan benar. Aku pun coba berpikir dan menerka-nerka bagaimana trik yang baik berdasar pengalaman. Aku harus tuliskan di website erte04 agar benar-benar dinilai Pak Dhe artono. Siapa tahu, aku bisa memenangi tender megaproyek di RT 04 untuk penanganan sampah di RT 04. Kalau tawaran tendernya layak, patut kuperhitungkan. Maklum, lagi butuh pemasukan sampingan. Gaji dari kerjaan lagi super seret. Siapa tahu lagi mujur, aku pasang tarif untuk pembakaran sampah per-bulan gaji Rp 7.500.000,- dan diangkat sebagai pegawai tetap bidang kebersihan di RT 04. Kalau lolos, aku mau keluar dari tempat kerjaku sekarang, dan mengambil tender di RT 04. Sepertinya lebih menjamin masa depanku.
Untuk proposal tender yang kuajukan, konsepnya begini.
Sampah yang Dibakar Harus Tuntas
Carany, tahap pertama carilah cekungan tanah. Kalau punya tong, lebih baik. Di antara cekungan tanah (boleh di lahan fasum, atau area kosong). Yang pasti jangan di depan rumah Pak Anas, atau depan rumah Pak Dhe Martono. Nanti malah diperkarakan.
Di cekungan tanah/dasar tong, tata kayu-kayu kering. Jumlahnya disesuaikan. Kalau pakai tong, buat ada lubang-lubang angin di bagian bawah sebagai asupan oksigen. Setelah itu, bakar kayu tersebut. Bisa pakai pemicu (minyak, kertas koran, dll). Setelah nyala, silakan taruh di atasnya, sampah-sampah rumah tangga anda. Bila kayu sudah menjadi bara, niscaya, sampah akan habis, tuntas. Biarpun sampahnya berupa pempers basah nan bau busuk ataupun harum, tetap akan bisa terbakar habis.
Ingat, bila mau bakar sampah, sebaiknya sampai tuntas. Kalau tidak tuntas akan meninggalkan sisa bekas yang bau juga dan tetap saja jadi sampah. Namanya sampah bekas dibakar.
Kalau pakai lahan orang (rumah yang belum ditempati), juga harus tuntas. Kalau tidak, bisa jadi masalah baru. Dikira kita mau mindahkan TPA ke rumah orang itu. Bisa-bisa kita dikira menyaingi Bantar Gebang.
Nah, terakhir, bila tuntas, kita juga tidak akan digugat dengan pasal AD/ART. Sebab, telah diatur bahwa kerja bakti memangkas pohon harus tuntas, "tas…tas…tas…". Pasal berikutnya mengatur bahwa dilarang menebang pohon milik tetangga. Bagi yang melanggar bisa dikenakan sanksi, seberat-beratnya diusir dari wilayah RT 04. (Wah, nggak ada hubungannya ya….).
Baiklah… silakan berperan semampunya dalam menghadapi siaga satu terhadap sampah di RT 04….. Salam Ayo Kerja
Jakarta, 2 Pebruari2016
Ditulis Oleh :
Taat Ujianto , RT.4
walah... saking semangatnya... tanggalnya pun salah.... ditulis 02 Oktober 2016.... nglindur sambil nulis nih orang
BalasHapusGpp salah...juaranya nanti bisa masuk kepengurusan RT.04 tanpa test...mantabkan ?
Hapus