RT4 - Ibu Umi jadi tontonan warga. Ia membuka bajunya, berguling-guling, dan meraung-raung histeris tak jelas ujung-pangkalnya. Semua orang yang mendekat terkena damprat dan diminta mengembalikan uangnya. “Mana dhuitku? Kembalikan dhuitku!!”
Ibu Umi adalah penjual nasi rames di jalan lingkar selatan kota Purworejo, Jawa Tengah. Beberapa hari sebelum bertingkah aneh, konon ia kelibet hutang dengan beberapa bank plecit. Keberadaan penjaja jasa pinjaman harian bukan hal asing bagi pedagang kecil di wilayah itu.
Berbeda nama tapi serupa. Mungkin begitulah tepatnya. Di tempat yang satu bernama rentenir. Di tempat lain berlabel bank plecit (dalam bahasa Jawa berarti dikejar-kejar, ditekan), bank thithil, mindrink, dan lain-lain. Bahkan akhir-akhir ini mereka bermetamorfosis mengaku dirinya koperasi.
Seumber: Netranews.com
0 komentar:
Posting Komentar
Demi menjaga persatuan dan kesatuan , dilarang memberikan komentar yang mengandung unsur sara, pornografi dan hal-hal lain yang bisa menyebabkan permusuhan. Jika ada yang melanggar maka komentarnya akan dihapus oleh admin. Terima kasih.