eRTe 4 - "Wah udah rampung.... " belum selesai kata-kata itu, tubuh Pak Basuki meluncur jatuh. Kayu penopang pos RT 04 patah. Kejadian ini, persis setelah Mas Heri, warga depan rumahku, menawarkan linggisnya.
Sontak, aku yang di depan rumah Ayah Fairus menyonsong tubunya yang nyangkut di atas kotak penyimpanan barang RT 04. Posisinya (maaf) mekangkang. Kedua kakinya mengapit box. Paha dan betisnya kelihatan besot-besot. Beberapa warga coba mengecek kondisi pastinya. Syukur alhamdulilah, aman termasuk isi di antara kedua kakinya.
Pak Basuki diajak ke depan rumah Ayah Fairus. Aku coba cari betadine. Dapet. Kawatir kalau ada cedera, kusodorkan betadine. Namun jawab Pak Basuki "Ah... rapopo iki Pak... biasa!" Jawabanya membuktikan seorang Pak Basuki adalah sosok pekerja yang tahan banting. Dalam rangka membangun gudang dan pos RT 04, sekali lagi, ia telah membuktikan jasanya. Selain mau berkorban fisik, juga siap menalangi persoalan material bangunan. Salut dan jempol dari hatiku untuk Pak Basuki.
Tulisan ini, aku torekhkan sebagai ganti rekaman adegan jatuhnya/kecelakaan Pak Basuki yang luput dari liputan Pak Dhe Martono. Padahal beliau memegang kamera. Saking telatnya, adegan bersejarah tak sempat direkam.
Akhir kata, disampaikan bahwa pada hari Minggu, 10 Januari, sekitar pukul 10.00, saat kerja bakti telah terjadi kecelakaan yang tidak fatal. Pak Basuki berhasil selamat dari jatuh di pos RT dengan ketinggian 240 cm. Saat ini beliau sudah bisa tertawa-tawa di rumahnya karena besotnya sudah sembuh. Sekian liputan siang hari ini.
salam
Ditulis Oleh :
Taat Ujianto , RT 04
0 komentar:
Posting Komentar
Demi menjaga persatuan dan kesatuan , dilarang memberikan komentar yang mengandung unsur sara, pornografi dan hal-hal lain yang bisa menyebabkan permusuhan. Jika ada yang melanggar maka komentarnya akan dihapus oleh admin. Terima kasih.