RT4 - “Sekitar tahun 1950, masih banyak kejadian anak hilang saat menjelang maghrib. Warga di perumahan sekitar bukit ini sangat yakin, itu semua karena kelakuan hantu perempuan yang tinggal di kawasan bukit,” kisah Djaya (58) kepada NNC, Minggu (29/7/2018).
“Hantu perempuan itu juga yang sering mengganggu pengguna jalan raya di lereng bukit yang terdapat banyak tanjakan tinggi. Berulang kali kecelakaan terjadi,” sambung Djaya. Jalan yang dimaksud adalah Jalan Setiabudi, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.
Djaya yang lahir dan menghabiskan masa hidupnya di Bukit Gombel, sudah terbiasa dengan sosok yang menjadi buah bibir penduduk di Semarang. Konon, hantu itu berwujud perempuan berambut panjang dengan payudara besar menjuntai ke bawah. Orang-orang menyebutnnya Wewe Gombel.
Djaya menuturkan bahwa Wewe Gombel itu berasal dari roh seorang perempuan yang mati penasaran. Sebelumnya, ia adalah perempuan yang baik. “Sayangnya, ia tak bisa memberikan keturunan, sehingga sering diolok-olok suaminya,” katanya.
Sumber: Netralnews
0 komentar:
Posting Komentar
Demi menjaga persatuan dan kesatuan , dilarang memberikan komentar yang mengandung unsur sara, pornografi dan hal-hal lain yang bisa menyebabkan permusuhan. Jika ada yang melanggar maka komentarnya akan dihapus oleh admin. Terima kasih.